Minggu, 05 April 2015

Ada "Malware" Berbahaya di Laptop Baru Lenovo

KOMPAS.com — Lenovo diketahui menjual komputer-komputer yang ternyata telah dipasangi program jahat (malware). Program jahat yang diam-diam ditanam di laptop baru Lenovo ini mampu membongkar enkripsi web pengguna komputer tersebut dan membuatnya rentan terhadap serangan cyber.

Program berbahaya bernama Superfish tersebut masuk dalam kategori adware. Selain mampu membongkar enkripsi sesi web pengguna, malware tersebut juga bisa menyuntikkan iklan-iklan tak diinginkan ketika pengguna komputer membuka situs apa pun.

Parahnya, malware tersebut memiliki kunci enkripsi sendiri untuk situs-situs terproteksi. Ini membuat penyerang komputer bisa berpura-pura menjadi Bank of America, Google, atau situs apa pun yang sebenarnya merupakan wilayah aman di internet.

Kejadian ini telah dipastikan ketika seorang peneliti keamanan, Chris Palmer, membeli Lenovo Yoga 2 Pro seharga 600 dollar AS di San Francisco Bay melalui Best Buy. Seperti dikutip KompasTekno dari ArsTechnica, Jumat (20/2/2015), dia berhasil menemukan bahwa laptop barunya telah dipasangi malware Superfish.

Palmer pun mengujinya dengan mengunjungi situs Bank of America. Hasilnya, dia menemukan bahwa sertifikat keamanan browser yang mestinya disertifikasi keamanannya oleh VeriSign ternyata malah "ditandatangani" oleh Superfish.

Peneliti keamanan tersebut menemukan hal serupa ketika coba mengunjungi laman web lain, bahkan ketika yang dikunjungi merupakan laman web terproteksi HTTPS. Palmer pun mempelajarinya dan menemukan bahwa sertifikat serta malware Superfish yang identik ada di dalam komputer pribadi orang lain.

Saat ini, belum diketahui komputer Lenovo mana saja yang telah terinfeksi malwaretersebut.
Read More

OnePlus Siapkan Android Kelas Menengah

KOMPAS.com - OnePlus, vendor smartphone pendatang baru di pasar Indonesia yang berasal dari Tiongkok itu nampaknya tidak ingin bersaing di pasar Android murah. 

Namun demikian, OnePlus mengisyaratkan akan membuat ponsel Android baru untuk kelas menengah, yang harganya diklaim lebih murah dibanding smartphone unggulannya saat ini, OnePlus One.

OnePlus One merupakan produk pertama OnePlus. Ia memiliki kelebihan dibanding Android lainnya karena menggunakan OS Android "oprekan" Cyanogen. OnePlus One juga dijuluki sebagai "pembunuh Nexus" karena spesifikasinya yang tergolong tinggi dengan harga jual yang lebih rendah.

"Kami sedang menyiapkan satu perangkat lagi dengan harga dan spesifikasi yang sedikit di bawah OnePlus One," ujar Carl Pei, Direktur Global OnePlus saat dijumpaiKompasTekno di Jakarta, Selasa (10/2/2015).

Smartphone OnePlus One sendiri masuk ke pasaran Indonesia mulai awal tahun ini dengan banderol Rp 4,5 juta.

Dikatakan oleh Pei, smartphone kelas menengah itu tetap dikembangkan dengan mengedepankan pengalaman penggunanya, seperti filosofi yang dianut oleh OnePlus saat membuat One.

"Setiap kali mendesain smartphone, kami selalu fokus memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pengguna kami, kami tidak memikirkan berapa kisaran harganya lebih dulu," imbuhnya.

Dengan demikian, OnePlus One (dan Two yang rencananya akan segera diluncurkan tengah tahun ini), akan menjadi lini smartphone flagship OnePlus, sementara smartphone baru yang sedang dirancang itu akan menjadi lini mid-end perusahaan.

Pei tidak mau merinci secara detil kapan smartphone kelas menenegah buatan OnePlus itu akan diluncurkan. Ia hanya mengatakan kisaran waktu peluncurannya adalah tahun depan dan akan tersedia untuk semua pasar OnePlus saat ini.

Rumor yang beredar saat ini memang menyebut OnePlus sedang menyiapkansmartphone lain disamping OnePlus Two. Namun apakah smartphone yang dirumorkan itu adalah smartphone OnePlus kelas mid-end belum bisa dikonfirmasi.
Read More

Diam-Diam, Microsoft Rilis Aplikasi untuk Android

KOMPAS.com - Tanpa banyak gembar-gembor, Microsoft merilis aplikasi lock screenuntuk smartphone berbasis Android, Senin (3/2/2015). Aplikasi yang bisa digunakan untuk mempercantik tampilan antarmuka ponsel ini dinamakan Picturesque Lock Screen.

Seperti KompasTekno kutip dari The Next Web, aplikasi Picturesque Lock Screen terasa sangat mirip dengan layar home. Pada layar terkunci Android, Microsoft menaruh banyak layar, mirip dengan bagian layar home Android pada umumnya. Pengguna bisa menggeser layar ke kiri dan kanan untuk berpindah layar.

Selain itu, Microsoft juga menaruh kotak pencarian Bing, newsfeed atau kumpulan berita yang bisa diatur, laporan cuaca, notifikasi pesan yang diterima perangkat, dan shortcut ke aplikasi yang sering digunakan.

Microsoft mempercantik tampilan lock screen perangkat dengan menaruh berbagai gambar background bertemakan alam. Gambar itu sendiri sengaja diatur sama persis dengan apa yang ditampilkan di situs resmi Bing. 

Jika tidak menyukai yang disediakan saat ini, pengguna diberi kebebasan menggantinya dengan gambar-gambar background Bing di waktu sebelumnya.

Aplikasi Picturesque Lock Screen berasal dari Microsoft Garage. Proyek tersebut merupakan wadah bagi semua karyawan Microsoft berbagi konsep dan bereksperimen mengenai segala hal di luar pekerjaan harian.

Picturesque sendiri merupakan aplikasi Lock Screen kedua yang lahir dari proyek Microsoft Garage. Sebelumnya, sudah dirilis aplikasi Next Lock Screen, yang lebih ditujukan bagi kalangan bisnis.
Read More

Rekanan Terbesar Qualcomm "Tendang" Snapdragon 810

KOMPAS.com - Qualcomm mengumumkan bahwa salah satu rekanan terbesarnya tidak akan menggunakan prosesor mobile termutakhir, Snapdragon 810. Besar kemungkinannya, rekanan yang dimaksud Qualcomm itu adalah pabrikan smartphoneasal Korea, Samsung.

"Salah satu rekanan terbesar kami tidak akan menggunakan chip terbaru buatan Qualcomm dalam perangkat unggulan mereka," demikian pernyataan Qualcomm seperti dikutip KompasTekno dari Android Authority, Rabu (28/1/2015).

Qualcomm mengatakan saat ini pihaknya sedang menyesuaikan target pendapatan mereka pada akhir tahun setelah salah satu rekanan terbesarnya itu meninggalkan Qualcomm.

Sebelumnya, Samsung pernah mengatakan akan menggunakan chipset Exynos buatan mereka sendiri dalam Galaxy S6 setelah pabrikan Korea itu mengaku menemui masalahoverheat dalam Snapdragon 810.

Galaxy S6 rencananya akan dipasangi dengan chipset Exynos 7420 yang menurut rumor akan mengusung arsitektur octa-core berbasis prosesor ARM A57 dan A53.

Qualcomm sempat merayu Samsung agar tetap menggunakan chipset buatan mereka dengan berencana membuat prosesor yang dimodifikasi khusus agar sesuai dengan kebutuhan Samsung.

Namun nampaknya Samsung tetap tidak tertarik dengan rayuan Qualcomm tersebut.

Bagi Qualcomm, Samsung memang menjadi salah satu rekanan terbesarnya. Kehilangan Samsung tentunya merupakan kerugian besar.

Qualcomm masih memiliki pelanggan yang sudah mengantre untuk menggunakan chipset Snapdragon 810, beberapa di antaranya adalah LG yang akan menggunakannya di perangkat G Flex 2. LG sendiri juga telah meminta jaminan dari Qualcomm jika sewaktu-waktu Snapdragon 810 yang dipakai dalam G Flex 2 ternyata benar memiliki masalahoverheat.
Read More

Sabtu, 04 April 2015

Menjajal Galaxy A3 dan A5 di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.comSmartphone Samsung selama ini menggunakan casingberbahan yang sering dikritik karena terkesan rapuh. Kali ini mereka mencoba bahan logam.
Ada dua smartphone berbahan logam yang dibuat Samsung, yaitu Galaxy A3 dan A5.KompasTekno sempat mencicipi kedua gadget tersebut dalam acara preview Galaxy A, di Jakarta, Kamis (22/1/2015).

Kesan kami adalah wajah baru ini memang mencitrakan smartphone yang lebih kuat dan berkelas ketimbang lini smartphone Samsung lainnya yang berbahan plastik. Kedua smartphone tersebut pun merupakan pengalaman pertama mereka menggunakan modelunibody (baterai tidak dapat dilepas).

Marketing Director IM Business Samsung Electronic Indonesia, Vebbyna Kaunang mengatakan kedua smartphone itu akan mulai dijual di Indonesia pada 1 Februari 2015 mendatang.

Berikut ini sekilas pandang KompasTekno tentang kedua smartphone tersebut:
Smartphone kembar
Yoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS.com
(ki-ka) Samsung Galaxy A3 dan Galaxy A5
Rupa kedua smartphone ini seperti pinang dibelah dua. Ada lapisan logam yang mengelilingi dan melindungi bagian belakang dan samping smartphone-smartphone tersebut.

Samsung Galaxy A5 dibekali dengan layar AMOLED 5 inci yang punya ketajaman 1.280 x 720 piksel. Bentuknya tidak terlalu besar dan nyaman digenggam tangan. Meski menggunakan logam pada rangka dan tepiannya, smartphone ini tetap terasa ringan. Bobotnya hanya sekitar 123 gram.
Yoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS.com
Samsung Galaxy A5 memiliki port Micro USB dan port audio 3,5 milimeter
Di bagian bawah layar ada satu tombol utama yang berfungsi sebagai navigasi menuju ke Home Screen, dua soft button dengan fungsi Back dan Recent items. Begitu pula port micro USB dan jack audio 3,5 milimeter disematkan di sisi bawah smartphone ini.

Tombol fisik lain yang ada di Galaxy A5 adalah pengatur volume di sisi kiri, kemudian tombol on/off di sisi kanan. Bagian atas smartphone ini bersih dari port atau tombol. Namun perangkat yang KompasTekno coba memiliki stiker bertuliskan 4G Category 4 di sisi ini. Anda sudah penasaran dengan kecepatan jaringan itu, bukan?
Yoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS.com
Samsung Galaxy A5 yang masuk ke Indonesia sudah dibekali dengan koneksi 4G category 4
Selain stiker 4G tersebut, Samsung menyematkan sebuah kamera untuk selfie di atas layar Galaxy A5. Kamera ini berkekuatan 5 megapiksel. Kamera selfie ini punya keunggulan berupa fitur yang membuat objek foto lebih mulus dibanding kenyataan.

Menengok ke bagian belakang Galaxy A5, pengguna akan menemukan keberadaan sebuah kamera berkekuatan 13 megapiksel. Di sisi kanan lensa kamera tersebut bertengger sebuah speaker mungil. Pada sisi kirinya bertengger LED Flash untuk membantu pemotretan di kondisi low-light.
Yoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS.com
Kamera utama Galaxy A5 berkekuatan 13 megapiksel
Jangan berharap ada sensor detak jantung di sini. Samsung memang sengaja menyimpan sensor tersebut untuk smartphone jagoan utamanya, seperti Galaxy S5, Galaxy Note 4 atau Galaxy Alpha.
Yoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS.com
Samsung Galaxy A5 menggunakan kartu SIM nano.
Karena menggunakan unibody, Samsung memindahkan slot memori serta slot kartu SIM ke sisi kanan, dekat tombol on/off. Pengguna cukup menekannya menggunakan alat yang sudah disediakan, maka slot tersebut akan terbuka. Kartu SIM untuk Galaxy A5 ini berukuran nano.

Berlanjut ke Galaxy A3, Anda akan menemukan wajah yang serupa A5. Seperti yang sudah KompasTekno tampilkan di atas, mereka tidak banyak berbeda. Posisi tombol, serta posisi port pun sama. Letak kamera, flash serta speaker-nya pun sama.

Perbedaan yang terlihat pertama kali adalah soal ukuran A3 yang lebih kecil. Smartphoneini dibekali layar AMOLED 4,5 inci dengan ketajaman 960 x 540 piksel. Selain itu, A3 dibekali fitur Dual SIM.
Yoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS.com
Slot kedua pada Galaxy A3 bisa digunakan untuk memasang kartu SIM tambahan atau MicroSD
SIM utamanya menggunakan ukuran nano, sedangkan SIM kedua menggunakan ukuran micro. SIM kedua harus diselipkan dalam slot Micro SD. Bila tidak diisi dengan SIM kedua, slot MicroSD tersebut dapat difungsikan sebagai perluasan penyimpanan biasa.
Kinerja menengah

Melihat tubuh unibody yang berbalut logam seolah menjabarkan bahwa smartphone ini termasuk high-end. Kenyataannya tidak. Samsung sendiri memang membuat Galaxy A3 dan A5 dengan pertimbangan pasar anak muda.

Galaxy A5, yang paling tinggi antara keduanya, dibekali Samsung dengan prosesor quad-core 1,2 GHz dan RAM 2 GB. Spesifikasi ini cukup mulus untuk menjalankan macam-macam aplikasi tanpa mengalami lag.

Pergeseran dari aplikasi ke aplikasi, dari layar ke layar pun terasa mulus. Namun jangan bandingkan dengan smartphone high-end macam Galaxy Alpha, saudaranya yang menggunakan prosesor Exynos 5 octa core.

Meski spesifikasi menengah, Samsung Galaxy A5 ini sudah dibekali dengan konektivitas 4G category 4. Secara teori, smartphone ini bisa menangani internet dengan kecepatan jaringan 150 Mps (downlink) dan 50 Mbps (uplink).

Samsung membanderol Galaxy A5 seharga Rp 5 juta di Indonesia.

Samsung Galaxy A3 punya prosesor quad core yang sama-sama berkecepatan 1,2 GHz. Tapi RAM smartphone ini hanya 1 GB. Spesifikasi ini cukup untuk memuluskan kinerja aplikasi-aplikasi dasar, tapi akan terasa kurang saat menjalankan aplikasi atau gametertentu.

Sayangnya, Galaxy A3 tidak dibekali koneksi 4G. Koneksi paling cepat yang bisa ditanganinya adalah HSPA+. Keuntungannya adalah smartphone ini dibanderol lebih murah pada Rp 3,5 juta.
Read More

Ini Dia, Smartphone yang bisa Dirakit

KOMPAS.com - Project Ara adalah proyek smartphone modular yang pertama dikembangkan oleh Motorola pada 2012, lalu dikembangkan lebih lanjut oleh Google.

Proyek ini bertujuan membikin ponsel pintar yang aneka komponennya -seperti kamera, layar, dan baterai- bisa diganti-ganti, dipasang atau dicopot sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Google kini sedang bersiap meluncurkan program percontohan Project Ara di Puerto Rico pada paruh kedua  2015. Tapi seperti apa tepatnya ponsel Android "rakitan" Project Ara?

Platform Ara terdiri dari sebuah perangkat smartphone dasar yang memuat komponen-komponen vital seperti prosesor dan antena seluler.

Nah, smartphone "dasar" tersebut bisa ditambahi aneka modul yang masing-masing memuat komponen tambahan, misalnya kamera atau baterai tadi. Bahkan layar smartphone Ara pun bisa diganti karena turut dibuat dalam bentuk modul.

Sebagaimana dikutip KompasTekno dari Engadget, Senin (19/1/2015), modul-modul tersebut dipasang ke smartphone Ara dengan memakai semacam magnet.

Nantinya dalam smartphone turut akan disediakan software manajemen modul untuk mengatur kerja komponen-komponen modular tersebut.

Aneka modul Ara juga bisa diimbuhi gambar dengan teknik dye sublimation sehingga pemiliknya bisa menambah sentuhan personal

Hingga kini smartphone Ara masih terus dikembangkan dan belum mencapai bentuk final, namun foto-foto purwarupa terbaru yang dilansir Engadget setidaknya bisa memberi gambaran mengenai bagaimana rupa perangkat itu nanti.  Selengkapnya bisa disimak dalam rangkaian gambar di bawah.
Engadget
Prototype smartphone modular Project Ara
Engadget
Prototype smartphone modular Project Ara
Engadget
Prototype smartphone modular Project Ara
Engadget
Prototype smartphone modular Project Ara
Engadget
Prototype smartphone modular Project Ara
Engadget
Prototype smartphone modular Project Ara
Read More

Ponsel "Optical Zoom" Samsung Sudah Ada sejak 2004

KOMPAS.com - Asus menggebrak di pagelaran Consumer Electronics Show 2015 dengan merilis produk bernama ZenFone Zoom, sebuah smartphone berbasis Android yang dilengkapi fitur kamera mumpuni.

Hadir dengan kamera 13 megapiksel, Zoom sudah dilengkapi dengan teknologi optical zoom hingga tiga kali. Asus mengklaim, meski sudah di-zoom, kualitas gambar yang dihasilkan dari kamera tersebut tidak akan berkurang terlalu jauh.

Hingga saat ini, ponsel yang dilengkapi dengan kemampuan optical zoom memang terbilang sedikit. Seperti KompasTekno kutip dari Phone Arena, Senin (12/1/2015), vendor enggan membuat ponsel dengan spesifikasi tersebut karena biasanya fitur optical zoommembutuhkan lensa kamera yang tebal. Tentunya, hal tersebut akan mengorbankan ketebalan dari sebuah perangkat.

Meski begitu, ternyata ada sebuah perusahaan yang cukup rajin merilis ponsel dengan kemampuan tersebut. Perusahaan tersebut adalah Samsung.

Sejarah panjang ponsel dengan optical zoom sendiri sebenarnya diawali oleh perusahaan bernama Sharp. Pada Juni 2004, perusahaan Jepang ini meluncurkan V602SH, sebuah ponsel dengan kamera optical zoom hingga dua kali. 

Phone Arena
Kiri, Samsung SPH-S230. Kanan, Samsung SCH-W880
Satu bulan kemudian, Samsung baru mengikuti langkah Sharp dengan merilis SPH-S2300. Perangkat ini menawarkan kemampuan kamera yang lebih baik dari milik Sharp, yaitu kamera 3,2 megapiksel dan melakukan optical zoom hingga 3 kali. Ia juga dilengkapi fitur auto fokus, lampu flash xenon, mode manual, dan ISO 400.

Kemudian, perusahaan yang kerap dipanggil Sammie ini merilis SPH-V7800, ponsel yang dilengkapi kamera 5,2 megapiksel dan kemampuan optical zoom hingga 3 kali.

Sayangnya, kedua seri tersebut tidak pernah dijual di luar Korea Selatan. Oleh karena itu, sangat wajar apabila keduanya sangat jarang dikenal.

Setelah itu, Samsung masih merilis banyak lagi ponsel dengan kamera optical zoom. Pada tahun 2005, Samsung merilis SCH-V770 dengan kamera 7 megapiksel dan kemampuan 3 kali optical zoom.

Ada juga SCH-B600 yang dirilis pada 2006 yang dipersenjatai kamera 10 megapiksel dengan optical zoom 3x. Pada tahun 2009, Samsung masih belum selesai dengan merilis SCH-W880 yang dilengkapi kamera 12 megapiksel dan kemampuan 3 kali optical zoom.

Pada era Android sendiri, Samsung merilis Galaxy K Zoom dengan kamera 20 megapiksel dan kemampuan 10 kali optical zoom.

Setelah K Zoom, Samsung belum mengumumkan lagi ponsel baru dengan kemampuanoptical zoom. Namun, dengan dirilisnya Asus ZenFone Zoom di awal tahun, siapa tahu perusahaan tersebut akan tergoda untuk merilis perangkat baru.
Read More